Selasa, 31 Mei 2016

Admin BMT Arafah

BMT Arafah Putihkan Kredit Pedagang Pasar Bendungan


KULONPROGO – Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Arafah Kulonprogo memutihkan kredit bagi pedagang Pasar Bendungan yang menjadi korban kebakaran. Mereka menghapus kredit bagi 36 pedagang dengan nilai diatas Rp25 juta.

Manager BMT Arafah Kulonprogo, H Arifin Sunarto mengatakan, kebijakan ini merupakan salah satu komitment yang dilakukan BMT Arafah kepada nasabah. Selama ini mereka telah mencadangkan dana social bagi nasabah.

Salah satunya diperuntukkan bagi nasabah yang menjadi korban bencana seperti kebakaran Pasar Bendungan. “Jadi kredit nasabah yang menjadi korban kita putihkan, atau dianggap lunas,” jelas Arifin.


Di Pasar Bendungan, ada sekitar 60 nasabah BMT Arafah, dan ada 36 nasabah yang menjadi korban kebakaran. Nilai kredit yang ditanggung korban kebakaran lebih dari Rp25 juta. Bagi mereka yang ingin mengajukan kredit akan dilayani dari awal lagi.

“Inilah bentuk komitmen kita bagi para nasabah yang menjadi korban kebakaran,” terang Arifin. Manager Operasional BMT Arafah Kulonprogo, Bukhori Burhanudin mengaku, selain melakukan penghapusan, BMT Arafah juga ikut dalam membantu korban melalui pusat koperasi syariah (Puskopsya).

Pasca kebakaran telah membantu pemulihan mental dengan pengajian, pelayanan kesehatan hingga membagikan paket sembako kepada nasabah yang menjadi korban. “Saat itu paket yang dibagikan mencapai 200an paket,” terangnya.

Salah seorang nasabah BMT Arafah Kulonprogo, Hesti Wahyuni mengaku senang dengan adanya kebijakan penghapusan utang. Pasca kebakaran, seluruh barang dagangannya ludes. Mereka juga harus menanggung beban kredit yang dari perbankan atau lembaga keuangan lain. “Kita terima kasih ada penghapusan ini, semoga kita bisa kembali bangkit,” ujar Hesti.

Penghapusan utang kredit juga dilakukan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Tamzis Bina Utama. Mereka juga membebaskan sisa pembiayaan yang ditanggung korban kebakaran.

“Ada 17 nasabah kita yang kita hapus sisa pembiayaannya,” jelas Ahmad Kurniawan, Manajer KSPPS Tamzis Bina Utama Area Wates dan Purworejo. Tamzis sebagai lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) kata dia, telah membentuk Devisi Taawun untuk menangani segala macam musibah.

Kebakaran merupakan bencana atau musibah bagi para pedagang yang harus segera di selesaikan. “Kami sadara mereka tidak bisa dibiarkan terlalu lama dirundung kesedihan. Mereka butuh berjualan kembali seperti biasanya,” jelasnya.

sumber: http://www.koran-sindo.com/news.php?r=5&n=5&date=2016-05-31

Admin BMT Arafah

About Admin BMT Arafah -

Author Description here..

Subscribe to this Blog via Email :